Hari Bidan Nasional
Kita pasti sudah tak asing lagi dengan peribahasa “kasih Ibu sepanjang masa”. Ibu adalah sosok paling berjasa dalam hidup kita. Dari beliaulah kita belajar arti “kasih” yang sebenarnya. Menjadi seorang Ibu tentu bukan hal yang mudah. Dibutuhkan dedikasi sempurna agar dapat menjalankan peran Ibu dengan baik. Selain itu, tidak dapat dimungkiri, kewajiban seorang ibu dapat dikatakan bertaruh nyawa dan berisiko kematian—khususnya pada masa kehamilan(sebelum sampai sesudah). Karenanya upaya peningkatan kesejahteraandan kesehatan seorang Ibu perlu diberikan perhatian secara khusus. Di sisi lain, Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menakar kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
Menurut World Health Organization (WHO), definisi kematian ibu adalah kematian selama masa kehamilan dan dalam periode 42 hari setelah kehamilan. Dalam upaya menekan tingginya Angka Kematian Ibu, kita diperkenalkan pada profesi seorang bidan.
Mengenal Bidan Lebih Dekat
Profesi bidan merupakan salah ujung tombak pelayanan kesehatan primer di Indonesia. Peran bidan tidak terbatas pada membantu upaya kelahiran, tapi juga menjaga kesehatan secara umum dan reproduksi. Peran penting bidan sangat terasa di daerah perbatasan maupun terpencil dengan keterbatasan akses.
Dalam cakupan Asia Tenggara, jumlah bidan di Indonesia merupakan yang terbanyak dibandingkan negara lainnya. Kesadaran akan pentingnya menekan Angka Kematian Ibu, banyaknya profesi bidan tersebut diperlukan untuk turut berperan aktif serta memberikan kualitas pelayanan terbaiknya dalam program Sustainable Development Goals (SDG’s) melaluiupaya menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan penurunan Angka Kematian Bayi menjadi 23/1.000 kelahiran hidup.
Sumber : https://promkes.kemkes.go.id/?p=7891
.